Senin, 16 Desember 2013

Sejarah Berdirinya IPSNU PAGAR NUSA


 

Tradisi silat pesantren

Dilingkungan Pesantren NU,terdapat banyak aliran silat baik aliran silat jawa timur,jawa barat,jawa tengah,Banten,silat betawi,silek minang,silat Mandar,Silat Mataram,dan lain lain,oleh karena itulah untuk menyatukan semua aliran silat tersebut di bentuklah pagar nusa.sebagai wadah perkumpulan pencak silat yang masih dalam naungan NU.Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri.artinya walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara.

Peran besar Gus Maksum


Sebenarnya di kalangan NU banyak sekali Pendekar Silat,Kyai atau ajeungan yang memiliki ilmu kanuragan,namun nama Gus Maksum tidak bisa di pisahkan dari sejarah Pencak Silat Pagar Nusa.Kecintaan silat dan rasa keprihatinan Gus Maksum bahwa banyak sekali aliran silat yang ada di lingkungan NU tapi belum punya wadah yang mengikat sehingga menjadi keluarga yang bersama sama mengembangkan serta mempertahankan tradisi silat yang turun temurun dari Wali songo mengalir ke tokoh tokoh pesantren

Hal inilah yang menginpirasi beliau mendirikan sebuah perguruan silat,ide pendirian silat ini rencananya diberi nama GASMI (Gabungan Aksi Silat Muslimin Indonesia) pada tahun 1965 walaupun belum resmi berdiri,beliau sudah mulai melakukan pelatihan silat.pada waktu itu pelatihan diadakan di komplek pesantren Lirboyo Kediri,selain bertujuan mengembangkan budaya silat di pesantren juga salah satu counter atas LEKRA ( lembaga kesenian rakyat ) lembaga di bawah naungan partai komunis indonesia PKI.Sebab LEKRA adalah otak dibalik aksi provokatif,sabotase,teror dan lain lain.Menghadapi aksi LEKRA ini,beliau mengatakan “Ada aksi ada Reaksi” artinya LEKRA beraksi GASMI bereaksi,Amar ma’ruf nahi mungkar selalu ditegakan.
Karena kesibukan beliau mengabdi pada umat,ngurusin santri dan perjuangan melawan aksi aksi PKI baru setelah sintuasi mulai kondusif pada tanggal 14 januari 1970 GASMI secara resmi didirikan dikediaman beliau,dihadiri para pendekar se eks-karisidenan Kediri dan Ponorogo.
GASMI inilah yang menginspirasi Gus Maksum untuk menyatukan silat yang ada di NU.dimulai dengan merangkul perguruan silat tradisional lokal seperti Jiwa Suci milik pesantren Al maruf bandar lor kediri,PORTUGAL silat tradisional Blitar,Asta Dahana perguruan silat Kediri.dan beberapa perguruan silat lokal lainnya.


Pertemuan awal para pendekar PAGAR NUSA

Akhirnya dengan usaha dan pendekatan yang intensif kepada para pendekar dan Kyai pimpinan pondok pesantren , tokoh silat dan tokoh masyarakat membuahkan hasil berupa kesepakatan untuk mengadakan pertemuan pertama pada tahun 1986 di Tebu Ireng Jombang Jawa Timur.Di hadiri ulama sepuh dan kaum pendekar.Di antara kyai sepuh itu adalah KH.Syansuri Badawi.
Pertemuan bersejarah ini dihadiri beberapa pendekar antara lain,Gus Maksum sendiri,KH.Abdurahman Ustman Jombang,KH.muhajir Kediri,H.Atoillah Surabaya,Drs.Lamro Ponorogo,Timbul Jaya SH pendekar Lumajang dan beberapa pendekar lainnya,tokoh tokoh inilah yang berada dibalik berdirinya pagar nusa.
Pertemuan pertama ini menghasilkan kesepakatan yang sangat penting yaitu :

* 1.Adanya Fatwa Ulama KH.Syansuri Badawi bahwa,”Mempelajari Silat Hukumnya boleh dipelajari dengan tujuan perjuangan.

* 2.Di sepakati dibentuknya suatu ikatan bersama untuk mempersatukan berbagai aliran silat dibawah naungan NU.


Pertemuan Bersejarah ke 2 Pagar Nusa

S
Selanjutnya pada Tahun 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan,Genggong,Kraksaan,Probolinggo.Di hadiri pendekar silat NU seluruh Nusantara ,Munas itu mengangkat Langsung KH.M.Abdullah Maksum Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar Nusa,dan Prof.Dr.H.uharbillah sebagai ketua Harian SekJen.H.Kuncoro ( H.Masyhur )
Sikap Jati diri Pagar Nusa

Jati diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri (baca posting Jati diri NU ) yaitu Persaudaraan antar Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat,di Pagar Nusa makanya di kenal dengan istilah “Bhineka Tunggal Ika” biarpun berbeda tapi tetap satu juga” berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan pagar nusa.
Pandangan Pagar Nusa pada aliran perguruan lain senatiasa menganggap saudara,sahabat,bahkan keluarga karena langsung atau tidak langsung semua aliran silat terutama di Nusantara masih punya pertalian ikatan yang sama,apalagi jika kita menapak tilas sejarah kerajaan di Nusantara kemudian ke Abad 14 adanya penyebar islam Wali songo yang banyak mengajarkan tuntunan hidup dengan jalan damai diantaranya melalui seni silat,jelas banyak pendekar di Nusantara adalah murid Wali Songo.
Kini saatnya Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Menjadi wadah Ikatan Para Pendekar,Jawara,Pesilat dari berbagai aliran di bawah naungan NU.Amin

Selasa, 26 November 2013

Tetesan Air Mata Terakhir



Tetesan Air Mata Terakhir

Ani adalah anak bungsu. Setiap hari Ani menjalani hidupnya dengan penuh kecerian, tapi sekarang pupus sudah dengan harapan lebih tak ada artinya. Ani hanya mendapatkan kesedihan yang sangat mendalam. Ia tak bisa merasakan lagi indahnya kehidupan yang pernah ia jalani dulu. Ani mempunyai seorang kakak yang bernama Aini dan adiknya Riko. Setiap harinya Ani menjalani kisah hidup bersama mereka dengan penuh canda dan keharuan namun semenjak sang papa meninggalkan mereka, semua berubah. Suatu hari, Ani ingin berangkat ke sekolah nya untuk menjalani kehidupan sebagai murid baru. Setiap harinya Ani diantarkan oleh papa dan mamanya, tapi sekarang sudah hilang. Saat Ani ingin pergi, Ani selalu mencium tangan kedua orang tuanya, tapi sekarang Ani tidak dapat lagi, karena kasih sayang itu hilang dan pupus begitu saja kepadanya. Ani kecewa, karena ia hanya mendapat sebuah acuan yang tak lebih dari orang tuanya sendiri. Berbeda dengan kakak dan adiknya sendiri, mereka berdua selalu di sayang, dikasihi dan tak lupa selalu di manja. Ani hanya dapat terdiam. Disaat kakak, dan adiknya ingin pergi ke sekolah mereka mencium tangan sang mama. Tapi Ani tak sempat, dan ia hanya mendapat senyuman hampa dari sang mama sendiri. Ani hanya bisa diam dan meredamkan perasaan sedihnya dengan raut wajah yang merah. Sebelum ia pergi, ia berkata kepada mamanya “ya udah ma, aku berangkat! Pagi ma, semoga kerja mama lancar!” Ani mengungkapkan dengan hati tulus dan ia langsung meninggalkan sang mama. Bel masuk pun berbunyi, Ani pun memasuki kelasnya. Namun pada saat Ani ingin memasuki kelasnya, terdengarlah suara seorang guru yang memanggil namanya dengan begitu terburu-buru dan ingin cepat, kaya’nya sang guru membawa kabar baik. Ternyata tanpa disadari sang guru menginginkan Ani untuk tampil dalam pentas seni untuk perpisahan kelas VI nanti. “Ani, ibu sangat bangga dengan prestasi kamu, makanya ibu memanggil kamu untuk mewakili kelas kita dalam pentas seni perpisahan kakak kelas kamu nanti. Apakah kamu mau Ani?” ibu bertanya dengan seriusnya sampai-sampai membuat ia gugup. “bu Ani gak bisa menjawabnya sekarang, Ani butuh waktu bu, apakah boleh bu Ani berpikir terlebih dahulu?” ibu menjawab dengan senyuman “sangat boleh… kabarkan kapan kamu akan menjawabnya Ani, ibu menanti jawaban dari kamu!” Ani membalas “baik bu, akan Ani kabarkan jika sudah terpikir dengan baik” Ani tersenyum sambil menjawabnya dengan senyuman manis yang membuatnya menjadi percaya diri. Tak lama kemudian, Ani memutuskan untuk berpikir panjang, dan ia hanya menjawab saat ia memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Ibu mengerti semua itu, ibu akan menunggu Ani sampai selesai berpikir. Ani pun langsung memasuki ruangan kelasnya. Disana Ani banyak memiliki teman, dari yang usil sampai yang baik. Ani terkesan dengan semua, rasa sedih di hatinya hilang. Ani sempat menuliskan sebuah puisi

“DARAH”
warna merah…
menetes di helaian bibirku…
mamaksa aku tuk berjalan…
memaksa aku tuk berair…
memaksa aku tuk menangis…
Darah…
itulah kata yang paling pahit…
paling pahit di antara Asam…
mengalirkan sejuta tangis…
tanpa disadari sendiri…
merah, merah dan merah…
hanya terurai tanpa ada kesesalan…
tanpa tangis dan tanpa tawa…

Ani merangkaikan sebuah kisah tentang dirinya dalam puisi yang ia buat. Sampai akhirnya ia tau bahwa ia menderita penyakit kanker yang mebuat orang selalu mengeluarkan darah dari hidung. Ani mengetahui itu saat melihat sehelaian kertas di atas meja sang mama. Ani sadar bahwa hidupnya gak akan berakhir lama. Hari berlampau hari, hari yang di nanti-nanti pun datang. Ani berharap acara sanggar ini berjalan dengan baik. Namun kekecewaan menghampiri Ani. Ia tak melihat sang mama datang ke acara sanggar seni sekolahnya. Ia hanya bisa melihat seorang supir pribadi yang mengantarkannya kemanapun. Ani mulai kecewa, ia hanya dapat melihat teman-temannya di hiasi sang mama, di peluk sang mama, dan di sayang-sayang sang mama. Ia hanya bisa mengeluarkan air mata. Tanpa diketahui, Ani menangis dan tetesan darah dari hidungnya pun keluar. Dan ia langsung berlari-lari menuju kamar kecil yang ada pada sekolahnya. Ia tak menyangka, itu kan terjadi lagi. Sampai akhirnya ia tampil di penghujung acara. Ani sangat menyesal, karena ia bukan yang terbaik bagi sang mama, yang terbaik bagi sang mama adalah kepentingan kakak dan adiknya. Ani mulai putus asa, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa itu hanyalah semata saja. Namun keputusasaan itu, tak Ia angggap, ia hanya berpendapat bahwa itu hanya mimpi. Setelah selesai membacakan puisi yang telah ia tulis untuk sang mama, Ani turun dengan amat sedih dan kecewa tetapi tak bertahan lama, kesedihan itu menjadi senyuman karena ia selalu menganggap itu hanya mimpi bukan aslinya. Setiap kali ia ada acara sang mama selalu tak datang, sang mama selalu sibuk dengan urusannya. Ani sangat berharap sang mama bisa datang untuk terakhir kalinya saat ia mengikuti lomba membaca puisi antar sekolah. Ani ditunjuk untuk mewakili sekolahnya. Ani sangat-sangat berharap jika ini terakhir kalinya ia tampil di hadapan banyak orang mama akan datang untuknya. Liburan kelulusan kelas VI pun datang. Hari berlampau hari, semakin cepat rasanya, dan semakin cepat pula sakit yang dirasakan sang Ani. Ani merasa bahwa penyakit ia itu semakin membuat ia lemah. Tetapi Ani tak gampang menyerah, dan tak mudah putus asa. Ia tetap akan berusaha sampai pada penghujung ia hidup. Setelah selesai menjalani liburan, Ani disambut dengan gembira. Puisi yang akan ia bawakan terakhir kalinya adalah
“DUNIA PENUH KEHAMPAAN”
hampa…
kata yang selalu dilihat..
kata yang selalu diucapkan…
hampa dapat terjadi di mana ia berada…
ia bisa datang dengan kebahagiaan…
kehampaan…
semua kata yang terucap dengan kepasraan…
dunia yang selalu dihiasi kehampaan…
dan kehampaan menghiasi dunia sampai kehilangan suatu impian…

Ani membacakan puisi dengan penuh percaya diri, walaupun ia tak bisa bertahan lama. Ia berharap suatu hari nanti, ia bisa bahagia dalam pelukan sang mama. Saat Ani turun, ia terjatuh. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. sebelum ia tampil, ada pesan singkat sang ani yang ia berikan kepada bibi untuk mama nya. Bibi pun beranikan diri untuk berbicara dengan mama nya ani. “non… saya mau” tiba-tiba telepon pun berdering. “bi… handpone ku berbunyi ngomongnya ntar aja yah di rumah! Saya mau meeting dulu, Titip salam aja buat Ani bi! Ingat bi jaga Ani baik-baik” bibi menjawab dengan raut wajah yang sedih “ya non… saya akan menjaga Ani dengan baik” Bibi kecewa pada sang mama, karena sang mama tak dapat melihat anaknya sendiri. Akhirnya bibi berlari menuju kamar ani, dimana ia dirawat. Tanpa disengaja sang bibi melihat ani sedang duduk dengan hamparan air mata. Ia duduk sambil menuliskan sebuah karya terakhir untuk sang mama. Ia membuat dengan hati yang tulus. Namun sang mama tak mengerti akan semua itu. Ia hanya bisa mengucapkan kata terakhir dalam puisinya itu “I LOVE U MAMA”. Sang bibi sangat terharu melihat ani, karena perjuangan yang selama ini ia jalani dengan penyakit yang ia derita tak ia bebani. Ia hanya tersenyum manis. Setelah beberapa saat, bibi melihat sang Ani terjath pingsan dengan sendirinya. Bibi langsung memanggil Dokter untuk melihat keadaan ani. Namun tak disangka-sangka sang ani telah tiada. Bibi menangis, karena ani orang yang paling ia sayangi pergi jauh dengan air mata terakhir. Tangisan itu membuat bibi sadar, ia langsung menelpon sang mama. Akhirnya mama sadar akan keegoisan dirinya terhadap ani. Sang mama langsung pergi. Sang mama menyesal karena permintaan terakhir ani tak terkabulkan dengan baik. Sang mama langsung menghampiri ani dengan air mata penyelesaian. “Ani… maafin mama nak, mama terlalu egois dengan diri mama sendiri, padahal kamu, maafin mama nak..” dengan tetesan air mata sang mama mengucapkannya. Sang mama mulai sadar akan semua peristiwa itu, pada saat itu, mama melihat sehelaian kertas yang terlumuri darah dan air mata Ani. Kertas itu adalah ungkapan hati ani yang terakhir kalinya untuk sang mama. Ia menuliskan sebuah puisi
“SAYANG MAMA”
mama…
adalah orang yang paling berarti dalam hidupku…
saat suka maupun duka…
hidupku indah bersama sang mama…
walau badai menghantam tak membuat itu pupus…
canda, tawa, bahagiaa…
itulah yang kurasakan pada sang mama…
selalu ada untukku walau ia tak tau aku…
ku sayang mama…
sampai ku pergi jauh untuknya…
kan ku kenang dirimu sampai ku pergi…
i love u mama…
Ia sangat menyesal, karena ia tak mengerti akan Ani. Saat itu sang mama sadar bahwa ani adalah yang paling berharga. Akhirnya mama tau, bahwa tetesan air mata ani inilah yang terakhir kalinya. Kehidupan sang mama menjadi tentram. Dengan itu, mama sadar bahwa, anak itu tak ada bedanya satu sama lain. Mama akan mengenang dan menyimpan semua kenangan yang telah ani buat dalam kalbu sang mama. “I LOVE YOU TO Ani” itulah ungkapan terakhir sang mama kepada Ani, walapun tak secara langsung ia ucapkan kepada Ani.

Deary

Deary

Dear ibu dan bapak
Assalamualaikum wr.wb.
Ibu, maafin tania. Bapak, maafin tania. Tania sudah capek nangis terus. Walaupun tania pergi duluan tapi tania tetep tungguin ibu sama bapak disana. Doain tania ya supaya tania selamat di jalan dan tidak kesepian saat menunggu hari itu.
Tania sayang sama ibu dan bapak.
Sampaikan salam ku pada kakak, aku pergi dulu.
Wassalamualaikum wr.wb
Bidadari kecil mu
Tania
“Bapak, tania pengen pulang. Tania pengen tidur di kamar tania sendiri.”
“Tania sabar dulu ya, nanti kalau tania sudah sembuh kita pulang. Terus tania bisa tidur di kamar tania sendiri.”
“Aku maunya sekarang. Tania sudah tidak tahan lagi, di sini pengap bau obat.”
“Makaanya kamu harus berusaha supaya cepat sembuh. Nanti kalau sudah senbuh tania gak akan minum obat lagi.”
“Bapak, tania di rawat di rumah saja?”
“Baiklah kalau kamu memaksa biar nanti bapak rundingkan dulu sama ibu kamu, sekarang kamu istirahat dulu.”
Sore berganti petang. Tania masih tertidur di ranjang rumah sakit. Sudah hampir dua bulan dia meninggalkan sekolah untuk berobat. Masa SMA yang seharusnya dia lewati dengan penuh kebahagian bersama teman sekolah. justru kesedihan yang dia rasakan bersama penyakit yang dideritanya di rumah sakit.
“huuueeekkk… ibu sudah tania gak kuat lagi.”
“Tania bagaimana kamu bisa sembuh kalau tiap kali minum obat kamu selalu muntah.”
“Tania gak bisa nelan obatnya, pahit banget.”
“kamu yang sabar ya sayang, ya sudah kamu istirahat lagi.”
Ibu tania meninggalkan ruang rawat, sambil memandang iba pada putrinya. “Kasihan kamu nak, ibu tak tega melihatmu seperti ini terus. Kamu harus sembuh, supaya kamu bisa tersenyum lagi.” Ucapnya dalam hati. Ibu dan bapak tania talah sepakat untuk menemui dokter yang menangani putri mereka hari ini.
“bagaimana pak perkembangan putri kami?” tanya ibu tania setelah berada di ruang dokter.
“Sepertinya kita tidak bisa berharap banyak. Kanker otak yang diderita putri ibu dan bapak semakin membesar, kanker tesebut menekan jaringan saluran mata sehingga penglihatan tania semakin kabur. Jika di operasi tetap saja kecil kemungkinan untuk sembuh, tapi jika tidak di operasi maka kita hanya bisa berdoa. Kami tidak bisa berbuat banyak.”
“bapak tania harus sembuh, harus pak… harus… pak dokter harus sembuhin putri saya berapun biayanya saya akan bayar asalkan putri saya sembuh!” ibu tania menangis sejadi jadinya di bahu suaminya.
“Sabar bu sabar. Ibu harus tenang. Tania pasti sembuh. Jika dokter tidak bisa membantu, kita rawat saja tania di rumah.”
“Maksud bapak apa?”
“tadi tania bilang sama bapak pengin pulang dan di rawat di rumah saja. Jika dokter sudah menyerah kita tetap tidak boleh menyerah untuk kesembuhan tania. Dokter ijinkan kami membawa pilang tania.”
“Baiklah jika itu sudah menjadi keputasan ibu dan bapak.”
Setelah keluar dari ruang dokter ibu tania masih belum mengerti dengan keputusan yang di ambil suaminya. Karena keadaan yang kalut dia masih belum bisa berfikir dengan jernih. Tapi dia mencoba untuk menerima keputusan itu. Mungkin dengan menbawa tania pulang. Tania bisa lebih semangat untuk sembuh. Sampai di ruang rawat putrinya. Ibu tania segaera membereskan barang-barang tania. Sedangkan bapak tania mengurus administrasi.
“Ibu kenapa barang-barangnya di kemasi?”
“Kamu sudah bangun sayang? Iya sekarang kita pulang, ibu dan bapak kan merawat kamu di rumah.” Kata ibu tania sambil membelai rambut putrinya.
“Benarkah ibu? Ibu terimakasih tania senang sekali, maafkan tania bu, tania selalu merepotkan ibu dan ayah.” Air mata tania mulai mengalir di pipinya sambil ia memeluk erat ibunya.
“iya sayang. Pokoknya ibu dan bapak akan berusaha untuk kesembuhan kamu. Supaya kamu cepat bisa masuk sekolah lagi. Kamu kangen gak sama teman-teman mu?”
“Iya bu, tania kangen sama sekolah dan teman-teman.”
“nanti kalau kamu sembuh ibu janji akan bikin acara syukuran kesembuhan mu, dan semua teman-teman kamu di undang.”
“ibu makasih, tania akan berusaha agar tania lekas sembuh.”
Tak lama kemudian perawat datang untuk melepas infus tania. Hari ini tania telah resmi keluar dari rumah sakit. Saat di dalam mobil dalam perjalanan pulang dia tak ingin melewatkan kesempatan untuk memandang taman kota. Udara segar pepohonan di sekitar taman membuat tania merasa bahagia becampur sedih. Dalam hati dia berkata “akankah besok aku masih bisa menghirup udara segar di taman ini?”
Sesampai di rumah tania masuk kekamarnya dengan di bopong oleh bapaknya. Rindu akan kehangatan kamarnya kini telah terobati. Mulai sekarang tania akan menjalani perawatan di rumah.
“Tania sekarang sudah malam kamu istirahat ya, ibu sama bapak mau jemput kakakmu di bandara. Dia mengambil cuti di kantornya, katanya dia membawakan oleh-oleh dari singapura buat kamu.”
“Beneran bu? Tapi nanti kalau kakak sudah sampai rumah, bilangin jangan bangunin tania kalau mau ketenu tania besok pagi aja. Biarin kakak istirahat dulu, kakak pasti capek dari perjalanan jauh.”
“tapi kakak mu itu laki-laki kuat lo tania, dia mampu menempuh perjalanan jauh pakai motor.”
“sudahlah bu biarin nanti kakak istirahat, lagian tania juga pengin istirahat, kan tania baru pulang dari perjalanan jauh.”
“Ya sudah nanti ibu bilangin kakak mu. Sekarang kamu tidur dulu.”
Sebelum pergi meninggalkan tania, ibu tania merapikan selimut yang dikenakan tania sambil mencium kenin putrinya. Dalam hati ibu tania mengucapkan “selamat malam bidadari kecilku, semoga esok engkau lekas sembuh.” Ibu tania keluar sambil mematikan lampu kamar tania.
Tak lama setelah ibu keluar, tania menyalakan kembali lampu kamarnya. Dengan terhuyung-huyung ia berjalan menuju meja belajarnya. Dia keluarkan secarik kertas dari laci meja. Dengan bercucur air mata. Tania berencana untuk menulis surat untuk kelurganya yang mungkin tak lama lagi akan ditinggalkanya. Selesai menulis dengan terhuyung-huyung menahan rasa sakit di kepalanya dia melangkah kembali ke ranjang tidurnya. Dia meletakan surat itu di samping bantalnya. Tak lama kemudian tania pun terlelap, terbang ke alam mimpi.
Pagi pun tiba, bapak, kak irul dan ibu dengan semangat menuju ke kamar tania berharap tania mulai membaik.
“selamat pagi adik manis kakak sudah pulang, kak irul punya oleh-oleh buat kamu. Nih kamu lihat kak irul beliin kamu bonekah panda, kamu pasti suka.”
“tania bangun sayang ibu bawain sarapan kesukaan kamu.”
“ibu tania nulis surat buwat kita, bapak bacain ya.”
Bapak pun mulai membaca surat kecil itu, mata kak irul mulai berkaca-kaca, ibu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh putrinya. Dengan tak percaya bapak menangis sambil menatap wajah putrinya. Surat dari tania perlahan terlepas dari tangan bapak dan melayang bagai melayangnya jiwa tania meniju tempat penantian.
THE END

Minggu, 24 November 2013

pUNk iN L0vE


Almira (Aulia Sarah), Arok (Vino G. Bastian), Mojo (Yogi Finanda), dan Yoji (Andhika Pratama) adalah 4 anak punk yang berasal dari Malang. Suatu hari, Arok berniat bunuh diri dengan meloncat dari kantor Departemen Agama setelah mendapat kabar bahwa pujaan hatinya Maia (Girindra Kara) hendak menikah dengan pemuda lain di Jakarta 5 hari lagi. Untunglah aksi tersebut dapat dicegah oleh 3 sahabatnya, lalu Arok berinisiatif ke Jakarta untuk menggagalkan pernikahan Maia dan menyatakan cinta kepadanya. Setelah berpamitan dengan ibu Mojo (Hani) di kuburan, keempat anak punk tersebut ikut naik truk merah menuju Yogyakarta, dan dari sana mereka berencana mencari tumpangan lain ke Jakarta.
Malangnya, mereka terbawa truk yang salah. Alih-alih ke Yogya, mereka malah terbawa ke Gunung Bromo. Malam hari terpaksa mereka lewatkan dengan tidur di emperan warung. Paginya, mereka membantu pemilik warung bersih-bersih, sambil bersih-bersih Arok mengutil 1 cincin dipikirnya sebagai tanda cintanya kepada Maia. Setelah bersih-bersihnya selesai sebagai imbalannya, mereka dijamu makan di sana. Menumpang jeep, mereka berempat menuju ke barat. Jeep tersebut membawa mereka ke Makam Bung Karno di Blitar. Mojo yang mengagumi sosok Bung Karno mendeklamasikan teks proklamasi di depan makam. Setelah itu, mereka menaiki mobil rusak yang diderek ke Cepu. Di dalam mobil, mereka berdiskusi hebat mengenai masalah anti-kemapanan.
Di tempat tujuan, mereka bertemu dengan seorang penjual sate Madura (Suro) dan meminta buatkan 40 tusuk sate. Namun karena keempat anak punk tadi memberi tukang sate itu dengan uang Rp6.000,-, tukang sate itu marah sambil menghunus celurit. Hampir saja keempat anak punk itu dihabisi kalau Arok tidak meneriakkan kata-kata penyesalan untuk Maia karena tak berhasil menyatakan cinta. Tukang sate itu mengampuni mereka atas dasar kesamaan nasib. Dirinya gagal menikah dengan pujaan hatinya Tiwi karena orang tua Tiwi berniat menjodohkan anaknya dengan seorang juragan garam. Tidak itu saja, mereka dibolehkan membeli 20 tusuk sate tanpa lontong seharga Rp6.000,- asalkan mereka sendiri yang membakar. Almira, Arok, Mojo, dan Yoji meneruskan perjalanan ke Semarang dengan menumpang minibus. Di tengah perjalanan, Yoji merasa ingin buang air besar akibat sate yang dimakan semalam. Akhirnya, Yoji buang air besar di jendela, tapi tinjanya malah mengenai mobil di belakangnya, yang ternyata dikemudikan anggota TNI-AD (Rudy). Sebagai hukuman, Arok, Mojo, dan Yoji dihukum push-up di depan sebuah kelenteng, sementara Almira disuruh membersihkan tinja yang bercokol di kaca mobil.
Mereka meneruskan perjalanan ke Rembang. Di permukiman Tionghoa di pinggir pantai, Mojo melihat poster bergambar Yoji yang sedang main basket. Mojo tertawa karena merasa pose Yoji konyol, sehingga mengundang 3 sahabatnya mendekat. Setelah mengamati, Almira dan Arok juga ikut tertawa. Tinggallah Yoji yang marah dan meninggalkan mereka ke pinggir pantai. Almira menyusul dan mengatakan kalau Yoji terlihat menjijikkan di poster itu. Akhirnya, Yoji ikut tertawa.
Setelah itu, mereka menumpang truk pengangkut tepung terigu ke Semarang. Di Semarang, mereka turun di suatu tempat yang sedang dilanda banjir. Terpaksalah Arok, Mojo, dan Yoji berjalan sambil menggotong Almira yang tentunya tidak mungkin menanggalkan pakaian bawah. Akhirnya, mereka semua tercebur ke air karena Yoji merasa ada yang lewat di kakinya. Malam harinya, mereka menumpang kereta api barang setelah membantu membereskan sampah yang dibawa seorang pemulung tua (Saputra). Selama perjalanan, Arok bermimpi disodomi oleh bapak-bapak (Hartawan) yang memisahkan dirinya dengan Maia dan teman-temannya menertawakannya. Setiba di Stasiun Notog (Banyumas), mereka menumpang mobil ambulans yang membawa mereka ke Cirebon. Perjalanan ini diwarnai dengan sopir (Rombeng) yang terkantuk-kantuk, sehingga ugal-ugalan dalam mengemudikan mobil. Keempat anak punk itu ketakutan. Mengikuti Mojo, mereka berdoa kepada Tuhan agar selamat dalam perjalanan, padahal sebelumnya Almira, Arok, dan Yoji mengingkari keberadaan Tuhan.
Setiba di Cirebon, mereka semua kelaparan. Yoji dan Almira mengamen di jalanan dengan menyanyi dangdut dan berjoget. Arok dan Mojo awalnya tidak mau ikut karena malu ketahuan bergaya dangdut oleh grup punk lain, tapi demi perut akhirnya mereka turut pula meramaikan. Seusai makan nasi bungkus, Almira kelabakan karena datang bulan. Mereka berempat segera datang ke sebuah warung membeli 2 pembalut, dan pemilik warung (Otig Pakis) menyediakan 2 bungkus. Arok merobek salah satu bungkusan dan menunjukkan 2 lembar pembalut karena uangnya kurang. Pemilik warung marah dan menuntut mereka membayar bungkusan yang dirobek. Lalu Almira terlibat bisik-bisik dengan Arok dan Mojo dan merencanakan untuk melempar uang dan membawa lari bungkusan, sementara Yoji berusaha membujuk pemilik warung. Tak dinyana, karena mendengar 3 anak punk itu berbisik-bisik dalam bahasa Jawa dialek Arekan/Jawa Timuran, pemilik warung itu mengizinkan 2 pembalut bungkus itu dibawa karena ternyata ia berasal dari Malang.
Pada malam harinya, Arok dkk. hendak meneruskan perjalanan ke Jakarta, tapi ternyata Mojo tampak lemah. Setelah diperiksa, ternyata luka di kakinya – akibat terjatuh saat menggotong Almira di Semarang – terinfeksi kuman tetanus. Mereka pun datang ke klinik terdekat, namun ditolak masuk oleh resepsionis (Andhika Dharmapermana) dan satpam yang beralasan klinik penuh. Sambil mengeluarkan sumpah serapah, Arok putus asa dan hendak pulang ke Malang, karena percuma saja membawa serta Mojo yang sedang sekarat ke Jakarta. Terbata-bata Mojo berkata untuk jangan pulang ke Malang, karena akan sia-sia saja bila dirinya kelak mati bila sahabatnya gagal meraih keinginannya. Akhirnya, Arok dan Yoji berinisiatif menculik dokter klinik (Aline Jusria) tersebut yang baru pulang kerja, dan memintanya mengobati Mojo.
Mereka akhirnya tiba di Stasiun Jatinegara, Jakarta. Memasuki jalanan yang padat, Arok menunjukkan cincin yang dicurinya dari toko cenderamata di Bromo untuk diserahkan kepada Maia. Ketiga sahabatnya marah karena semestinya cincin itu bisa dijual untuk makan. Mojo yang emosi menonjok muka Arok, dan tanpa sengaja menubruk seorang pejalan kaki. Pejalan kaki itu menubruk seseorang yang duduk di warung, yang ternyata Leo (Dendy Subangil), preman di wilayah itu. Leo menghajar si pejalan kaki, yang kemudian menunjuk Arok sebagai orang yang menubruknya. Akhirnya Leo melepas pejalan kaki, dan gantian menyerang Arok dan membuatnya terkapar. Polisi keburu datang, lalu Leo melarikan diri bersama anak buahnya. Sebelum itu, ia sempat membawa cincin Arok yang terjatuh.
Jadilah keempat anak punk itu masuk penjara. Atas bujukan Maia, Yoji menghubungi Tante Rossa (Catherine Wilson) yang dahulu membawanya menjadi model. Tante Rossa mengeluarkan keempat anak punk itu dengan memberi jaminan, dengan syarat Yoji harus ikut 3 kali sesi pemotretan. Yoji awalnya enggan, tapi akhirnya menyanggupi. Mereka segera pergi ke tempat pengantin. Di tengah jalan, Arok melihat Leo sedang berada di warung bersama anak buahnya. Arok meminta mobil berhenti, dan keluar lalu menantang Leo berkelahi. Setelah itu, ia segera melarikan diri bersama dengan 3 sahabatnya dan Tante Rossa. Leo dkk. mengejar, dan mencegat mereka berlima di sebuah perkampungan. Lalu datang Ekay (Ade Habibie) dan anak buahnya. Ekay menyuruh agar Arok dan Leo menyelesaikan masalahnya sendiri menggunakan tangan kosong. Pada awal pertarungan, Arok babak belur, tapi setelah Maia datang dan memberi semangat, Arok terbakar semangatnya dan bertubi-tubi menghajar Leo sampai babak belur. Akhirnya Arok mendapatkan cincinnya dan memasangkannya ke jari Maia sambil menyatakan cinta. Maia ternyata juga mencintai Arok. Mendadak, seorang pemuda bernama Andra (Dallas Pratama) yang sedianya hendak menikah dengan Maia bertanya kepada calon isterinya itu, pilih Arok atau dirinya. Maia memilih Arok, tapi itu malah membuat Andra bersyukur karena sesungguhnya dirinya belum siap menikah. Itulah sebabnya, mengapa selama beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Andra ogah-ogahan mengurusi persiapan nikah dan tenggelam dalam aktivitas grup musiknya. Bersamaan itu pula Yoji menyatakan cintanya pada Almira.
Film ditutup dengan Arok dan Maia yang sedang mengandung menyambut pelanggan di depan Warung Maia Arok yang didirikannya, Yoji yang menjadi model, dan Mojo – yang dahulunya penggali kubur – mewujudkan impiannya menjadi aktor.

Berdirinya Musik Reggae

  Awal Mula Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.
Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.
Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae & Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang - lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Tidak asli Jamaika”
Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.

Cerita Lucu Bahasa Jawa



cerita lucu

RIKUN NGUMBAH KUCING 
Rikun tuku deterjen neng warunge Ratno
Ratno: Kun, dengaren kowe umbah-umbah dewek?
Rikun: Aku arep ngumbah kucing..
Ratno: Ora salah kuwe Kun? *Ratno bingung
Rikun: Iya soale kucingku akeh tumane..
Ratno: Lah ya bisa mati kucingmu Kun..
Rikun: Lah tangggaku wingi kaya kuwe kucinge ya ora papa. Kalem no.. Bar mbayar Rikun bali arep ngumbah kucing. Ngesuke Rikun tuku rokok neng warunge Ratno
Ratno: Kun kepriwe kucinge ko? Rikun: Genah mati koh..
Ratno: Lah kuwe.. Tek omongi ora percaya si ko, lah kucing dikumbah karo deterjen si nggo ngapa, mbok ana obat tuma. *sungune Ratno modod..
Rikun: Kucingku mati udu meri deterjene.. Ratno: Lah sih kenang ngapa??!!

 

 MAS AGUNG DAN GOGON
 Mas Agung : Heh, Lek Gon...timbang nglamun iki aku nduwe bethke'an anyar meneh..
Gogon Joss : Opo meneh....
Mas Agung : Kowe ngerti karepe upacara temu manten kae, gene kok ndadak nganggo ditemukke barang? Gogon Joss : opo yow...nganu, supayane mantene gathuk, lan temu rasane, nyawiji antarane lanang lan wadon..
Mas Agung : Wah, yo pinter jebule....!
Gogon Joss : Wong kene kok,...
Mas Agung : Lha iki terusane....manten kae kok ditimbang dipangku bapak'e, karepe piye iku njal?
Gogon Joss : karepe, manten iku podo abote, ora ono bedane anak'e karo mantune, ngono...
Mas Agung : We lha, isonan jebule...!!!
Gogon Joss : Lho piye to?ku kan wis tau nglakoni...nk kowe kan durung tau, mulane takon
Mas Agung : Ngece ik....
Gogon Joss : Wis takon opo meneh?
Mas Agung : Lha terus Kacar kucur kae opo maksude?
Gogon Joss : Wong lanang aweh guno, koyo nafkah marang wong wadon, biso ngayani, ngayomi lan ngayemi.
Mas Agung : Wah...jan pinter tenan kowe,Lek Gon....
Gogon Joss : Aku ki mboh kok....
Mas Agung : Iki sing terakhir, geneyo manten kok terus mangan sego punar?
Gogon Joss : Mantene kroso luwe, terus mangan, ha...ha..ha....
Mas Agung : Wooo....Iki jelas nk ngawur, kumat....
Gogon Joss : Mulakno ndang rabi, ora usah takon - takon wae
Mas Agung :He..he..he..!!!!!

Sabtu, 23 November 2013

Tuhan Kenapa Air Mata Ini Terus Mengalir

Tuhan Kenapa Air Mata Ini Terus Mengalir

Air mata itu mulai ada
Jumat 08 april 2013 ayahku meninggal dunia, tak pernah ku sangka ini terjadi, kecelekaan itu merenggut nyawa ayah ku, ku melihat sosok ayah ku yang tak biasanya dengan tubuh di tutupi kain di sekujur tubuh nya, tangan nya di ikat juga kaki nya, ku peluk berharap nyawa itu kembali bukan hanya jasad ku peluk, ku coba ku tahan air mata ini karena kata orang kita tak boleh menangis karena hujan di luar sana itu tangisan ayah mu. Katanya ayah ku jauh lebih sedih di banding aku .Aku tak pedulikan itu, ku lihat luka di kepala nya ku ambil kan obat biar ayah ku sadar tapi ku tahu aku ini bodoh karena ayah ku telah meninggal.
Tapi aku gila aku depresi aku ingin membunuh diriku sendiri, semua orang berkata “athek sabar, ikhlasin ayah mu biar tenang hanya doa yang bisa kau lakukan sekarang ini”. “Diam kalian, kalian tak tau perasaan aku, melihat orang yang paling ku sayangi di dunia terbaring tak bernyawa”. Kata kata terakhir tak ku dengar, kalian tak tahu, berbulan bulan aku tak bertemu ayah ku, dengan hp saja aku menghilangkan rasa rindu ku tapi sekali aku ketemu dalam keadaan tak bernyawa. Tuhan luka ini menyakitkan, kata kata tuhan sayang pada makhluk nya tapi kenapa begini tuhan.
Ayah ku tak bernapas lagi
Ayah ku telah pergi.
Ibuku seorang diri.
Mengapa engkau pergi terlalu cepat.
Meninggalkan kami yang belum tahu taat.
Meninggalkan kami yang butuh bimbingan.
Untuk mencapai kesuksesan.
Kami hanya bisa berdoa.
Agar engkau nyenyak di alam baka.
Sejak ayah meninggal dunia.
Rumah bagai kapal tak bernahkoda.
Dan para awak tidak tahu apa-apa.
Kami anak-anaknya.
Bagai ayam tidak ada induknya.
Kenangan indah bersama.
Hilang selamanya.
Bagai badai tiada habisnya.
Jika hal itu ku kenang.
Aku ingin menangis.
Sampai air mataku habis.
Aku ingin berteriak.
Sampai bumi retak.
Ayah…
Izinkan aku bertanya.
Jika ini kehendak yang kuasa.
Aku hanya bisa pasrah.
Dan berkata…
Selamat jalan ayah.
Kini luka ini menimpa ku, luka yang tak bisa di sembuh kah, walau dengan dokter sekalipun, aku berjerit bahkan aku mencubik tubuhku berkali kali ayah ku tak kan kembali.
Ku lihat nisan bertulis nama ayah ku, “itu nama ayah ku. Andai boleh nyawa ini untuk ayah ku, aku ikhlas meninggal kan dunia ini selamanya tapi sayang nya ini sudah kehendak tuhan”.
Untuk pertama kali nya ketakutan ku hilang melihat kain putih untuk menutupi ayah ku yang sedang di buat oleh mereka mereka yang ahli. Waktunya ayah ku dimandikan, tak lama selesai di mandikan ayah ku di tutupin kain putih. Ayah ku di pocongi pertama kali nya ku melihat hal ini dengan nyata, iya ini ayah ku dengan di balut kain putih, kata nenek cium ayah asal jangan mengeluarkan air mata. Ku cium ayah ku dan ku peluk ayah ku, hingga semua orang berkata “lepaskan nak, lepaskan!” ini terakhir kali nya ku memeluk ayah ku. Ini terakhir kali nya aku melihat tubuh ayah ku yang tak bernyawa izinkan aku memeluk nya, ku mohon!
Proses penguburan, ya ayah ku akan di masukan dalam tanah ini, ini takdir ku ayah ku pergi tak pernah ku sangka, rasanya melihat ayahku dimasukkan dalam tanah membuat ku tak bisa menahan tangis lagi ku tak berdaya untuk berdiri lagi aku terjatuh tapi bukan terjatuh karena tersandung tapi ku terjatuh karena ku tak sanggup menahan luka, tubuh rasanya tak berdaya, darah ku tak mengalir kalau tuhan menghendaki biar aku meninggal juga biar ku bisa bersama ayah ku.
Pemakaman selesai, turunlah hujan ku kembali ke rumah ku melihat rumah ku ramai sekali menangis dan menangis, mama ku histeris dan saudara ku tidur tak berdaya dan aku sendiri hanya termenung melihat di tengah keramain ini ayah ku tak ada lagi, rasanya aku ingin mati saja, rasanya aku ingin sekali ayahku mengajaku pergi bersamanya. Ku ingin tidur agar bisa ku bermimpi ayah ku di saat aku tidur ku bermimpi ayah ku duduk dengan tersenyum tapi ku aneh ku tak bisa menghampiri nya ku hanya bisa melihat, ayah ku tak berbicara juga sungguh aneh”.
Apakah benar di mimpi ku itu ayah ku, atau kah itu hanya bunga tidur, ku terbangun dan saat itulah ku termenung hingga makan pun tak berselera. Di malam tahlilan semua orang membaca yasin, sekarang aku membaca yasin buat ayah ku yang telah meninggal. Ku tak mendengar langkah sentakan kaki ayah ku lagi, “aku tak punya ayah lagi”.
Kini ku hanya bisa lakukan hanya mendoakan ayah ku. Tuhan kumohon ambilah nyawa ku ini, beri sama orang yang membutuhkan aku tak membutuhkan nyawa ini yang ku butuh kan bertemu ayah ku berada di dekatnya.
Hari demi hari berlalu ini adalah malam 40 hari ayah ku, iya membaca yasin tapi kali ini yasin nya beda, bedanya karena ada foto ayah ku, ku menangis lagi karena ku tak bisa melupakan ayah ku. Luka ini begitu menyakit kan ku entah kapan akan sembuh ku tak tahu.
Tuhan adakah pilihan lain dalam hidupku
Beberapa hari ini kulewati, ku merenung ternyata semakin lama semakin ku merinduhkan ayahku. Di saat aku jatuh sakit ku merinduhkan ayah ku yang mengantar ku ke dokter, aku takut jalanin hidup ku ini sekarang, kehidupan yang hanya bernapas saja tak ada lagi cerita yang indah. Kadang ku bermimpi namun mimpi yang tak jelas ku hanya merasakan ada ayah ku di mimpi ku. Ku tertawa tawa untuk menutupi luka ku ini, ku berusaha tutup telinga saat teman teman ku sedang membanggakan ayah nya, ku coba menutup mata saat teman teman ku di antar ayah nya ke sekolah. Kata tuhan kita tak boleh iri oleh punya orang lain. Tapi ku mohon tuhan ampuni aku karena aku iri pada teman ku tapi bukan aku tak iri terhadap barang barang yang ia punyai tapi aku iri karena mereka mempunyai ayah.
Tuhan engkau memberi cobaan pada makhluk tidak melewati kemampuan nya. Tapi kalau boleh jujur tuhan aku tak mampu melewati cobaan ini, aku harus ikhlas iya aku ikhlas ya allah demi ketenangan ayah ku. Tapi kalau boleh minta aku tak ingin hidup di dunia ciptaan mu ini ya allah aku jenuh tuhan bukan berarti aku menentang mu tapi aku justru menghargai mu ya allah aku tak mau merepotkan mu tiap doa doa ku panjatkan ku selalu mengelu ngelu padamu. Tapi kalau kamu tak ingin mengambil nyawa ku ini adakah pilihan untuk ku tuhan. Pilihan untuk memilih antara masa sekarang dan masa lalu bila engkau memutar kan waktu itu aku akan memilih kembali ke masa lalu tuhan. Masa dimana aku masih hidup tanpa rasa sakit, masa dimana aku masih bisa menangis karena haru. Bukan karena kesedihan melihat ayah ku menghadap mu.
Ku coba menerima
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. Jika hidup ini seumpama rel kereta api dalam eksperimen relativitas einsten, maka pengalaman demi pengalaman yang menggempur kita dari waktu ke waktu adalah cahaya yang melesa lesat di dalam gerbong di atas rel itu. Relativitasnya berupa seberapa banyak melesat lesat itu. Analogi eksperimen itu tak lain, kecepatan cahaya bersifat sama dan absolut, dan waktu relatif tergantung kecepatan gebong. Maka pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana, dan secepat apa pengalaman yang sama tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain.
Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman semacam itu bak mutiara dan mutiara dalam hidup ku. Kini ku mulai menerima dan belajar mengiklaskan apa yang terjadi di hidup ku, aku tak boleh termenung hingga kemudian ku menyesal. Sudah cukup ku melewatkan waktu dengan menangis itu semua tak ada gunanya, pengalaman itu tak kan ku lupakan, kini ku tak kan menyia nyikan orang tua ku satu satunya. Ku kan belajar dari pengalaman ku sadari tuhan itu tak memberi apa yang ku minta melainkan tuhan memberi apa yang terbaik untuk ku, semua yang terjadi pada ku ini semua ada hikmah tuhan hanya menunggu untuk menunjukkan itu pada ku. Aku masih sangat beruntung karena tuhan selalu ada untuk ku menenang kan ku dan memberi kekuatan menghadapi semua itu. Hingga ku sadari sekarang betapa buruk nya sikap ku terhadap ayahku, sering ku membantah apa yang ia perintah kan, kini ku sadari betapa bodoh nya aku. Ku menyia nyiakan waktu bersamanya dan hal itu tak kan ku ulangi kedua kali nya.

Sebelum Senja

 Sebelum Senja

Aku berjalan dengan sepatu tanpa tali dan terbang menyusuri ladang jagung, teh dan padi yang mulai tunduk menguning. bersama hembusan angin teduh pagi itu. kemudian hinggap di ranting pohon beringin yang amat ridang yang tampak tak di tumbuhi benalu sedikitpun. di bawahnya terdapat aliran air yang mengalir jernih menuju lautan, di telingaku terngiang nyanyian burung burung pagi ikut menyemarakan pagi itu. kemejaku menarikku untuk menjelejah lebih jauh, aku kembali terbang menyusuri hutan lebih dalam dan sampailah di sebuah perkampungan yang asing menurutku, sangat asing. aku susuri rumah rumah penduduk, semua tampak tak beratap, hanya dinding dan lantai yang sudah di tumbuhi lumut.
Disana terlihat seorang kakek di pinggir sebuah danau yang keruh, ia pandang danau tersebut. dengan tajam, kemudian dengan gesit kakek itu melepas sandal sebelah kirinya dan melemparnya ke tengah danau, kemudian ia ambil pungut kembali sandalnya, dan dengan hati hati ia kembali ke tepi danau, ia kembali memandang danau dengan tajam nya, ia
kembali melempar sandalnya, dan kembali ia pungut. aku perhatikan berlama lama, kakek itu terus menerus melakukan hal yang sama. keindahan pagi itu meredup.

Aku kembali meneruskan perjalanan, tepat di arah barat ada sesosok wanita muda sedang menimba air di pinggir sumur, di sampingnya terdapat jeligen berukuran besar dan sebuang corong tepat di lubangnya, di sebelahnya lagi ada sekotak bak yang terbuat dari marmer yang di bentuk sedemikian rupa, indah memang sayangnya bak itu kosong, kering, tak berair. aku perhatikan wanita muda itu, ia tarik tali yang terhubung dengan katrol di atasnya, tak lama ember air muncul di hadapannya, ia ambil ember tersebut. dengan seketika ia siramkan air itu ke seluruh tubuhnya, ia basah kuyup. entah sengaja atau tidak ia menoleh ke arah ku, tatapannya kosong. dan ia pergi begitu saja tanpa menghiraukan jeligen bercorong dan bak marmer itu.
Matahari mulai ganas ia mulai melotot ke arah bumi, tak berkedip sedikitpun kecuali terhalang awan yang berbondong-bndong berlarian sejalan dengan arah angin. aku berteduh di depan sebuah toko di samping sebuah gubuk tua, aku duduk di pangkuan kursi yang terbuat dari rotan muda, tak lama di hadapanku tampak sebuah truk gandengan yang berusaha parkir, tetapi tiang gubuk di samping toko itu tertabrak dan akhirnya bagian depan gubuk itu runtuh, para penghuni gubuk itu berlarian terbirit-birit, lari kocar kacir sambil menganga ke arah pintu truk. empat orang anak kecil menangis, menjerit histeris sambil mencakar betis betis orang tuanya, sesekali orang tua mereka menepisnya. orang orang di dalam toko bersikap acuh, melakukan jual beli seperti biasanya, padahal jeritan anak kecil tadi terdengar hingga desa sebelah, bahkan negara tetangganya, tetapi masyarakat desa dan negara tetangga hanya membincangkannya tanpa ingin menyingsingkan lengan baju mereka.
Sopir truk turun dari mobilnya, ia sawerkan uang lembaran ke arah penghuni gubuk itu tanpa di liriknya sedikitpun, sopir itu berjalan dengan perut buncit dan baju ketatnya ke arah toko. penghuni gubuk itu saling berebut uang itu dengan menjerit jerit girang, anak anak mereka terinjak injak, orang tua di antara mereka terseret saudaranya sendiri, seorang pemuda di antara mereka mencoba menenangkan penghuni gubuk, tetapi penghuni lain masih terus menjerit jerit, sampai-sampai saling menganiaya mereka, bahkan ada seorang gadis yang memukuli dirinya sendiri.
Aku lihat sopir tadi sedikit berbisik kepada salah seorang laki-laki berkumis, mungkin laki-laki itu pemilik toko tersebut. lelaki berkumis mengangguk seakan mengerti, ia berputar putar mengelilingi toko dan menepuk pundak para pegawainya, dan ia mengambil pecut dari lacinya, ia pecut para pegawai yang diam mematung di tempatnya berdiri.
Lelaki berkumis itu naik ke lantai atas dan berbicara dengan suara lantang di balik mimbar. ia berbicara panjang lebar. kemudian ia terdiam dan memandang ke arah langit, ia meninggalkan mimbar dan mengambil koper besar dengan roda yang menahan beban koper. lelaki berkumis itu beranjak masuk ke pesawat yang telah ia booking. dengan serempak para pegawai berjalan seperti robot menuju truk gandengan. lelaki berkumis melambaikan tangan dari jendela pesawat sambil tersenyum ke arah para pegawai, penghuni gubuk, kepada lelaki buncit, dan termasuk kepadaku yang masih tetap duduk di pangkuan kursi rotan para pegawai masing-masing mengambil sekotak kardus dan pergi meninggalkan tempat itu.
Lelaki buncit itu kembali menghidupkan mesin truk dan di jalankan nya, semakin jauh dan menghilanh di telan jarak. di sana hanya terlihat para penghuni gubuk yang masih menjerit-jerit.
Aku beranjak dari tempat dudukku dengan hati bertanya-tanya “ada apa dengan negeri ini?” meninggalkan para panghuni gubuk dan kembali melewati sumur, jeligen bercorong, dan bak marmer juga kakek yang membuang sandal sebelah kirinya dan pohon beringin yang tadi pagi aku hinggapi. aku kembali di waktu senja hari.

Crow Zero 2



CROW ZERO 2

Adegan pertama film Crows Zero 2 ini, Takiya Genji seorang pemimpin sekolah Suzuran yang masih menantang juniornya bernama Rindaman seorang murid kelas dua di sekolah Suzuran.
Cerita film Crows Zero yang ke 2 ini mengisahkan antara dua sekolah yaitu sekolah Suzuran dan sekolah Housen yang saling berseteru sejak dahulu, sedari kepemimpinan Kawaishi Noburu pemimpin dari sekolah Suzuran dan Bitou Makio pemimpin dari sekolah Housen.
Setelah dua tahun berlalu Kawaishi mendekam di penjara, kini ia menghirup udara bebas. Kejadian dua tahun lalu saat sekolah Suzuran dan sekolah Housen berperang, Kawaishi menikam Bitou dengan pisau di bagian perut. Lalu Bitou merintih kesakitan, dan Bitou tewas di tempat kejadian.
Karena pemimpin dari sekolah Housen tewas, lalu di bentuklah kembali kepemimpinan sekolah Housen dengan pemimpin yang baru bernama Narumi Taiga.
Kawaishi di bebaskan setelah mendekam di penjara selama dua tahun, setelah keluar penjara Kawaishi berniat untuk berkunjung ke makam Bitou untuk meminta maaf, karena dia merasa bersalah. Tetapi di sekeliling pemakaman, banyak sekali gerombolan dari sekolah Housen yang berkerumun mengitari Kawaishi, karena niat mereka ingin balas dendam kepada Kawaishi. Tak pikir panjang karena Kawaishi merasa terancam, ia pun bergegas untuk berlari. Lalu segerombolan anak sekolah Housen pun mengejar Kawaishi.
Di pinggiran jalan, ada segerombolan kelompok Serizawa dari sekolah Suzuran. Mereka sedang bersantai. Lalu kawaishi berlari ke arah anak sekolah Suzuran, seraya ingin meminta perlindungan dari mereka. Sontak, Kawaishi jatuh di dekat kelompok Serizawa yang sedang bersantai.
Serizawa sebagai ketua kelompoknya, menghampiri Kawaishi. Kemudian gerombolan anak sekolah Housen meminta kepada Serizawa untuk menyerahkan Kawaishi kepada mereka. Terjadi perdebatan mulut antara kelompok Serizawa dan segerombolan anak dari sekolah Housen.
Tak lama kemudian, datanglah kelompok Takiya Genji selaku pemimpin dari sekolah Suzuran. Karena merasa di ejek oleh anak sekolah Housen, Genji memukul salah seorang anak sekolah Housen yang mengejeknya, bahwa dialah pemimpin sekolah Suzuran yang sebenarnya. ...
Sebelumnya antara sekolah Suzuran dan sekolah Housen sudah ada perjanjian, bahwa antar kedua belah pihak tidak boleh ada yang saling serang, karena sudah banyak korban yang berjatuhan.
Karena Genji memukul salah satu dari anggota sekolah Housen, perjanjian yang sebelumnya dibuat sejak dahulu, kini hilang sudah. Kini dimulailah kembali peperangan antar sekolah Suzuran dan sekolah Housen.
Narumi Taiga pemimpin dari sekolah Housen membicarakan tentang balas dendam kepada Takiya Genji, karena telah merusak perjanjian.  Lalu muncul Washio Gotta seorang anak dari sekolah Suzuran, tetapi Washio ingin bergabung bersama sekolah Housen, karena Washio benci dengan sekolah Suzuran.
Genji, serizawa dan Tokio di tempat kelompok Serizawa juga membicarakan tentang sekolah Housen, GPS dan kelompok Serizawa terlibat dalam peperangan melawan sekolah Housen. Tetapi Genji terlalu meremehkan sekolah Housen. Sekolah Housen adalah sekolah yang sangat kuat, karena di latih untuk bela diri.
Bitou Tatsuya, adik dari Bitou Makio terlalu meremehkan anggota dari Narumi Taiga, padahal anggota dari Narumi Taiga sudah cukup kuat untuk melawan sekolah Suzuran.
GPS mencari anggota baru, untuk menambah kekuatan dan pasukan yang banyak, Makise dan Chuta merekrut anak-anak untuk ikut dengan kelompok GPS.
Mikami Brothers (Manabu Mikami dan Go Mikami) yang dulunya pengikut kelompok Serizawa, kini mereka memutuskan untuk ikut bergabung bersama kelompok GPS. Karena kelompok Serizawa sudah kalah dengan kelompok Takiya Genji saat pertempuran di film Crows Zero 1. Jadi Mikami Brothers bergabung dengan kelompok GPS.
Anak-anak dari sekolah Housen menyerang satu persatu kelompok sekolah Suzuran. Dimana-mana terjadi pertempuran antara kelompok sekolah Suzuran dan sekolah Housen. Korban-korban pun berjatuhan. Shoji Tsutsumoto yang juara judo itu, dikalahkan dengan mudah oleh Urushibara Ryo. Shoji di hajar habis-habisan oleh Ryo. Urushibara Ryo adalah seorang siswa sekolah Housen, dia memiliki kehebatan dalam berkelahi, dan dia juga sangat kuat.
Shoji Tsutsumoto di rawat di rumah sakit selama 3 bulan, karena di hajar oleh Ryo. Izaki dan Genji membicarakan tentang anak-anak sekolah Housen yang menyerang anak-anak Suzuran. Genji marah dan tidak terima karena teman-temannya di keroyok oleh anak-anak Housen. Izaki mempunyai rencana, Izaki akan bertarung dengan Serizawa agar Serizawa dan kelompoknya mengikuti Genji sepenuhnya. Tetapi tetap saja, Izaki kalah bertarung dengan Serizawa.
Kawaishi Noburu ingin ikut menjadi kelompok yakuza, tetapi Kawaishi tidak diperbolehkan oleh bos yakuza, karena Kawaishi belum ada pengalaman. Lalu oleh anak buah bos yakuza, Kawaishi bisa menjadi salah satu kelompok yakuza, asalkan Kawaishi membunuh bos yakuza kelompok saingan yakuza lainnya. Kawaishi harus membunuh bos yakuza Hideo, ayah dari Takiya Genji.
Di tempat sepi, saat bos yakuza Hideo ingin buang air kecil, disitulah Kawaishi beraksi dengan pistol yang di tangannya, dengan 2 kali tembakan. Tetapi Hideo masih hidup, hanya saja hilang sadar. Lalu di rumah sakit, anak buah Hideo dan Takiya Genji menjenguk bos Hideo.
Washio Gotta berhasil membakar sekolah Suzuran, lalu api dengan cepat nya membesar dan membakar sekolah Suzuran. Tokio dan Serizawa membawa sebuah korek gas warna putih, itu sebagai bukti karena salah satu anak sekolah Housen yang membakarnya.
Keesokan harinya, di pinggiran pelabuhan Genji dan Serizawa membicarakan tentang sekolah Housen, Genji berencana menyerang sekolah Housen. Hari ini Genji akan datang ke sekolah Housen dengan chuta, Makise, dan Mikami Brothers untuk mengajak bertempur.
Washio Gotta di hajar oleh Madoba, karena telah membakar sekolah Suzuran. Alasan Washio membakar sekolah Suzuran supaya sekolah Suzuran balik menyerang sekolah Housen.
Lalu Genji dan teman-temannya datang, Genji dan Narumi pemimpin dari sekolah Housen berbincang untuk membicarakan pertempuran keesokan hari. Genji akan bertempur dengan anak sekolah Housen, tempat bertempurnya di sekolah Housen.
..
Keesokan harinya kelompok GPS berkumpul untuk persiapan pertempuran melawan sekolah Housen, tetapi yang berkumpul tidak lebih dari setengah pasukannya. Yang berkumpul hanya sedikit. Lalu Genji memutuskan untuk pergi, dan Genji membubarkan kelompok GPS dengan begitu saja. Genji pergi begitu saja. Genji dengan sendirinya pergi ke sekolah Housen, untuk menyerang Housen. Cuma genji sendiri yang pergi ke sekolah Housen. 
Serizawa dan kelompoknya pun membantu Genji untuk bertempur melawan sekolah Housen karena cuma Genji harapan satu-satunya yang dapat mengalahkan sekolah Housen. Lalu Genji bertarung dengan anak-anak sekolah Housen, cuma Genji sendiri yang bertarung dengan nyali dan semangat yang besar. Narumi dan Genji akan duel satu lawan satu di atap gedung sekolah Housen.
Kelompok GPS dan Serizawa ikut membantu Takiya Genji, jadi lengkaplah sudah, kini seimbang antara sekolah Suzuran lawan sekolah Housen. Sekolah suzuran yang di pimpin Takiya Genji dan sekolah Housen yang di pimpin Narumi Taiga.
Terjadilah pertempuran antara sekolah Suzuran dan sekolah Housen. Mereka saling menyerang satu sama lain, sekolah Suzuran yang memakai baju warna hitam dan Housen memakai baju warna putih.
Lalu Takiya Genji dan pasukannya berhasil menerobos pasukan dari sekolah Housen. Terjadi perlawanan yang sangat sengit, karena Suzuran dan Housen sama-sama kuatnya. Saat ingin naik ke atap gedung sekolah Housen, Genji dan Serizawa, menaiki tangga, di tangga tersebut sudah ada yang menanti kedatangan Genji untuk melawan Narumi di atap gedung. Di tangga tersebut sudah ada Urushibara Ryo, lalu Genji dan Serizawa berhenti, Ryo membiarkan Genji lewat menaiki tangga, tetapi Serizawa harus tinggal dan bertarung mengalahkan Ryo dahulu sebelum nailk ke atap gedung.
Di atap gedung Genji dan Narumi bertarung, duel antara pemimpin sekolah Suzuran dengan pemimpin sekolah Housen. Genji dan Narumi mereka sangat kuat. Karena itulah mereka jadi pemimpin. Lalu pertarungan Serizawa dan Ryo di menangkan oleh Serizawa, saat itulah Serizawa naik ke atap gedung untuk melihat pertarungan Genji dengan Narumi.
Akhirnya pertarungan Genji dan Narumi dimenangkan oleh Genji pemimpin dari sekolah Suzuran. Lalu dengan kemenangan sekolah Suzuran, mereka pulang kembali ke sekolah Suzuran dengan bangga. Washio yang dulunya sempat pindah ke sekolah Housen, kini washio kembali ke sekolah Suzuran.
Hari ini hari terakhir di sekolah Suzuran, Genji dan Rindaman kembali berduel satu lawan satu, karena Genji penasaran dengan Rindaman. Lalu Serizawa dan teman-temannya melihat duel Genji dangan Rindaman. Serizawa bertaruh untuk Genji. 
Dengan pukulan Genji tepat mengarah di perut Rindaman, Rindaman pun merintih kesakitan dan Rindaman terjatuh duduk karena pukulan Genji. 
Diakhir cerita Crows Zero 2 ini seperti biasa menggantung, Genji lompat memukul Rindaman…

End -